Manfaat Menyusui Untuk Mencegah Alzheimer
Manfaat menyusui yang tentu berdampak baik untuk bayi sudah usang diketahui. Namun, perlu anda ketahui bahwa menyusui sanggup mengurangi resiko Alzheimer (Kepikunan Dini) pada perempuan hingga mencapai 64%. Hal ini diketahui dari sebuah penelitian yang dilakukan peneliti dari Universitas Cambridge, Inggris.
Ibu yang menyusui bayinya akan mengurangi risiko 2/3 lebih rendah menderita Alzheimer dibandingkan dengan ibu yang tidak menyusui bayinya. Dan semakin usang durasi ibu menyusui, maka semakin banyak pertolongan yang diperoleh oleh perempuan dari bahaya penyakit Alzheimer.
Metode Penelitian
Penelitian tersebut melibatkan 81 perempuan di Inggris dengan usia 70 hingga 100 yang diwawancarai. Sebagian dari 81 responden diketahui menderita Alzheimer. Dari wawancara tersebut dikumpulkan sejarah reproduksi perempuan, status demensia dan sejarah menyusui. Semua info ini lalu dibandingkan dengan sejarah menyusui peserta. Meskipun petunjuk ini hanya terlihat dari sebagian kecil perempuan menyusui, namun penelitian mengatakan beberapa relasi terang antara menyusui resiko berkurangnya bahaya penyakit Alzheimer.
Wanita yang menyusui bayinya telah mengurangi risiko penyakit Alzheimer hingga 64% dibandingkan dengan perempuan yang tidak menyusui bayinya sehabis persalinan. Bahkan perempuan yang menyusui bayinya selama satu tahun, akan mengurangi risiko Alzheimer lebih tinggi dibandingkan dengan perempuan yang hanya menyusui bayinya selama 4 bulan.
Hal tersebut dikarenakan dengan menyusui sanggup mencegah produksi hormon progesteron, yang dikenal desensitis terhadap estrogen otak wanita. Sedangkan hormon estrogen sanggup melindungi otak dari Alzheimer. Dengan kata lain progesteron menghalangi kerja hormon pelindung otak, yaitu hormon estrogen, dan gangguan kesehatan akan berkurang apabila anda menyusui bayi anda.
Ringkasan:
- Manfaat menyusui untuk perempuan ialah bisa mengurangi resiko penyakit Alzheimer.
- Alzheimer ialah gangguan kesehatan kepikunan dini tanggapan berkurangnya fungsi otak.
Comments
Post a Comment